Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang juga Mufti Syafi’iyyah Suriah, Syaikh Adnan Al Afyuni memaparkan #BelaNegara tidak hanya memiliki makna sempit yang hanya melawan serangan musuh. Akan tetapi lebih dari itu, di dalam Bela Negara terdapat rasa suka, mencintai, menjaga, membela dan melindungi warga serta memajukan dan memakmurkan mereka. Bela Negara berarti seluruh penduduk bangsa adalah satu tubuh yang tak terpisahkan.
Demikian presentasi ilmiah yang disampaikan Mursyid Naqsyabandiyyah asal Suriah di hadapan ratusan peserta Konferensi Internasional Ulama Thariqah di Hotel Santika Pekalongan pada Jum’at (15/1/2016).
Dalam konferensi yang mengangkat tema “Bela Negara: Konsep dan Urgensinya Menurut Islam” ini, Syaikh Adnan Al Afyuni menjelaskan pentingnya Bela Negara. Disebutkan Syaikh Adnan, bagaimana Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam begitu mencintai, membela, dan melindungi Madinah dari segala ancaman keamanan dan pengganggu stabilitas.
Lanjutnya, Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda, “Siapa yang ingin berbuat buruk kepada Madinah, Allah akan menghancurkannya di dalam Neraka. Barangsiapa menakut-nakuti penduduk Madinah, pasti Allah kan membuatnya takut dan melaknat orang itu”.
Indonesia, menurutnya, memiliki sumber daya alam yang melimpah dan warga negaranya diajarkan syariat yang meninggikan derajat orang, tetapi kalah dengan orang-orang Barat. Dikatakan Syaikh Adnan, ini terjadi karena ada yang kurang dari penduduk Indonesia, yakni tenaga, kekuatan, dan potensi bangsa Indonesia yang terpecah padahal ini bangsa yang besar.
“Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, mereka diajarkan syariat yang meninggikan derajat orang. Kenapa kalah dengan barat? Sekilas memang membingungkan. Ini artinya ada yang kurang dari penduduk Indonesia. Tenaga, kekuatan, dan potensi mereka terpecah, padahal bangsa Indonesia adalah bangsa besar”, ungkap Syaikh Adnan dalam Konferensi Internasional yang dihelat oleh Idarah ‘Aliyah JATMAN (Jami’yyah Ahlith Thariqah al-Mutabaroh An-Nahdliyah), Jumat (15/1/2016).
Sebelumnya, Ulama asal Suriah ini mengutuk aksi teror bom yang mengguncang kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dan berikut sedikit pemaparan Syaikh Adnan Al Afyuni terkait pentingnya Bela Negara dalam bentuk Kultwit Islami:
“Kami mengutuk teror yang terjadi di Jakarta. Semoga Allah melindungi Indonesia.” Syaikh Adnan #admin
“Kami pun mengucapkan selamat maulid Muhammad SAW, yang diutus untuk rahmat seluruh alam.” Syaikh Adnan. #admin
“Muktamar kali ini menjadi tepat karena memiliki tema yang tepat.” Syaikh Adnan
“Bagaimana pentingnya negara? Kita akan merasakan pentingnya jika melihat negara yang genting, sulit makan, anak terlantar.”
“Saat negara sedang terpecah belah, Anda akan melihat betapa pentingnya keutuhan negara dan persatuan.”
Ketika Nabi hijrah di Madinah, sebuah gunung yang ada di dalamnya beliau puji:
“Gunung Uhud adalah gunung yang mencintai kami, dan kami mencintainya.”
Nabiyullah Muhammad pun melindungi Madinah dari segala macam ancaman keamanan dan pengganggu stabilitas.
Nabi berkata: Siapa yang ingin berbuat buruk pada Madinah, Allah akan menghancurkannya di dalam Neraka.
Nabi pun berkata: Barangsiapa menakut-nakuti penduduk Madinah, pasti Allah kan membuatnya takut & melaknat orang itu.
#BelaNegara bukanlah berarti sempit yang hanya melawan serangan musuh.
Namun dalam #BelaNegara masih ada suka mencintai, menjaga, membela, dan melindungi warga, memajukan mereka, memakmurkannya.
#BelaNegara berarti seluruh penduduk bangsa adalah satu tubuh yang tak terpisahkan.
Indonesia memiliki SDA yang baik, umat Islamnya melimpah, mereka diajarkan syariat yang meninggikan derajat orang. Kenapa kalah dg Barat?
Sekilas memang membingungkan. Ini artinya ada yang kurang dari penduduk Indonesia. Tenaga, kekuatan, dan potensi mereka terpecah.
– Sumber Twitter Habib Luthfi Yahya, @HabibluthfiYahy, 16 Januari 2016.
Terakhir, berikut ini pemaparan Syaikh Adnan Al Afyuni yang dikutip dari Fanspage Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Jumat (15/1/2016):
Disaat seseorang sudah tidak mendengar tawa ceria anak dan hanya mendengar bunyi tank dan desing peluru, maka dia akan merasa kedamaian Negara sangat penting.
Nabi selalu melindungi negara, yaitu Madinah dari segala hal yg mengganggu mengancam warga dan Negara. Shaykh Adnan #KonferensiThariqah
Rasulullah pun menetapkan Madinah sebagai Negara yang mulia dan aman dan berdoa untuk keamanan dan kesejahteraan Madinah. Shaykh Adnan #KonferensiThariqah
Bela negara bukan hanya melawan serangan musuh, tapi juga memakmurkan dan memajukan Negara sehingga tidak bergantung pada pihak lain, mempunyai semangat solidaritas dan soliditas tinggi sesama komponen bangsa, melindungi warga dari pemikiran dan faham yang menyebabkan perpecahan, disintegrasi, pengkafiran, dan pelanggaran hak hidup manusia. Shaykh Adnan Dalam #KonferensiThariqah Internasional Ulama Bela Negara
Saya mengutuk teror yang terjadi di Jakarta kemarin. Mereka tidak tahu Islam. Islam datang untuk kedamaian dan keamanan bukan untuk menghilangkan nyawa atau kehidupan. Islam itu sebagaimana di Madinah, membangun. Membangun masjid, membangun Ilmu pendidikan, membangun ekonomi, bukan merusak. Shaykh Adnan #KonferensiThariqah
Aset sumber daya alam kita jauh lebih melimpah dibanding nereka. Kita mempunyai sumber daya manusia yg mumpuni dan kreatif. Kita mempunyai akal, kemampuan, dan kecerdasan sebagaimana yang mereka punya. Selain itu, kita mempunyai ajaran syariah yang agung yang memberitahu agungnya dan pentingnya ilmu pengetahuan dan pentingnya melaksanakan ilmu. Syariah kita juga mengajarkan betapa pentingnya nilai dan derajat orang yang bermanfaat bagi orang lain, baik sesama umat Islam atau umat manusia. Shaykh Adnan #KonferensiThariqah
Indonesia memiliki SDA yang baik, umat Islamnya melimpah, mereka diajarkan syariat yang meninggikan derajat orang. Kenapa kalah dg Barat?
Sekilas memang membingungkan. Ini artinya ada yang kurang dari penduduk Indonesia. Tenaga, kekuatan, dan potensi mereka terpecah, padahal bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, Shaykh Adnan