Untuk mengantisipasi paham radikal, Habib Luthfi gelar Konferensi Bela Negara, sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Maulid Kanzus Shalawat.
#BelaNegara yang dimaksud di sini bukanlah Bela Negara yang sempit; yaitu membela keamanan dengan angkat senjata. Sama sekali bukan.
#BelaNegara yang dimaksud tadi adalah dalam arti komprehensip, menyangkut seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia. #admin
Setidaknya, #BelaNegara menyangkut beberapa aspek. Pertama, aspek aqidah. Aspek yang sangat pokok, sebagai sistem ideologi keagamaan. #admin
Dunia Islam membutuhkan aqidah yang moderat dan toleran, terhadap segala perbedaan (agama, bahasa, ras, suku, jenis kelamin). #admin
Banyak terjadi konflik dan peperangan di antara umat atas nama aqidah. Karenanya, mudah menyalahkan dan memusuhi kelompok lain. #admin
Ketegangan yang terjadi di Timur-Tengah tidak hanya menyangkut politik, namun menyeret masalah agama dan aqidah. #admin
Ketegangan di Timur Tengah ini sampai berimbas ke Indonesia, sehingga membuat prihatin para ulama thoriqoh. #admin
#BelaNegara adalah payung yang dapat dimanfaatkan untuk menyadarkan umat agar berdasar spiritual seperti yang diajarkan Kanjeng Nabi. #admin
Akidah tawasuth (moderat) dan tasamuh (toleran) sudah waktunya menjadi kebutuhan, agar pilar kehidupan berbangsa kian kokoh. #admin
Jika pilar ini kokoh, maka gerakan radikal yang memacu konflik serta membakar sumbu peperangan atas nama akidah tak lagi mempan. #admin
Aspek kedua #BelaNegara (setelah akidah) adalah aspek ekonomi. Dalam sejarah manusia, sumber-sumber ekonomi rawan perselisihan. #admin
Sebuah negara yang memiliki SDA yang melimpah, sumber-sumber ekonomi yang luas, selalu jadi ajang perebutan. #admin
Jika terus-menerus menjadi rebutan, maka sumber-sumber ekonomi yang seharusnya pilar penopang kehidupan warga kian tumbang. #admin
Naudzubillah, jika eksploitasi sumber ekonomi kian diperkeruh dengan balutan politik yang kumuh dan serakah. #admin
Aspek ketiga #BelaNegara adalah pendidikan. Sudah maklum namun sering diterlantarkan; aspek pendidikan adalah media pewaris nilai bangsa.
Nasib negara ke depan dipertaruhkan di dalam perahu pendidikan, yang diharapkan melahirkan intelektual dan ilmuwan multi-ranah. #admin
Harapannya, lewat percaturan pendidikan ini nilai-nilai ajaran Islam yang benar-benar rahmatan lil ‘alamin semakin terang. #admin
Melalui ilmu, warga negara akan mengetahui kebenaran dan kebathilan. Melaluinya pula, kemuliaan dunia-akhirat yang diharapkan. #admin
Atas dasar semua itu, ulama-ulama sufi internasional memandang perlu untuk mengadakan konferensi #BelaNegara yang komprehensip tadi. #admin
Konferensi tersebut diharapkan menelurkan nilai-nilai #BelaNegara yang dijunjung tiga komponen bangsa: ulama, umara (pemerintah), jamaah.
Sumber: Akun Twitter Habib Luthfi Yahya, @HabibluthfiYahy, 11 januari 2016.